Klinik Disertasi Edisi #7: Tafsir Ekologi dan Krisis Lingkungan, Khafidhoh Tawarkan Solusi Qur’ani

Ponorogo, 24 April 2025 — Krisis lingkungan yang kian nyata mendorong perlunya kontribusi pemikiran dari berbagai bidang keilmuan, termasuk dari kajian tafsir Al-Qur’an. Hal inilah yang melatarbelakangi disertasi Khafidhoh, mahasiswa angkatan pertama Program Doktor (S-3) Studi Islam IAIN Ponorogo, dalam klinik proposal disertasi seri ke-7 yang digelar di ruang Prodi S-3, lantai 2 Pascasarjana, Rabu sore (24/4), pukul 16.00–17.30 WIB.

Disertasi Khafidhoh mengusung tema tafsir ekologi. Penelitian ini berfokus pada ayat-ayat Al-Qur’an yang membahas tanah dalam berbagai dimensinya, serta mencoba mengelaborasi relevansinya dalam konteks krisis lingkungan kontemporer.

Bertindak sebagai ketua sidang adalah Dr. Basuki, M.Ag. (Ketua Prodi S-3 Studi Islam), dengan Prof. Dr. Muh. Tasrif, M.Ag. sebagai penguji sekaligus calon promotor, dan Dr. Edi Irawan, M.Pd. sebagai sekretaris.

Dalam paparannya, Khafidhoh menyampaikan bahwa penelitian ini tidak hanya bertujuan menggali makna tekstual ayat-ayat tentang tanah, tetapi juga mengeksplorasi nilai-nilai ekologis yang dikandungnya sebagai tawaran solusi terhadap kerusakan lingkungan.

Prof. Dr. Muh. Tasrif, M.Ag. menyetujui fokus penelitian ini untuk mendalami ayat-ayat tentang tanah secara spesifik.

Fokus pada tema ‘tanah’ dalam Al-Qur’an sudah cukup kuat. Yang penting adalah bagaimana membangun konstruksi tafsir yang kuat dan relevan dengan konteks krisis lingkungan hari ini,” ungkap Prof. Tasrif.

Sementara itu, Dr. Basuki, M.Ag. memberikan catatan metodologis agar peneliti memperkaya landasan tafsir dengan menggali berbagai model dan pendekatan tafsir, baik klasik maupun kontemporer. Ia juga menekankan pentingnya identifikasi kata-kata kunci terkait “tanah” dalam Al-Qur’an secara menyeluruh sebagai bagian dari landasan data primer.

Peneliti perlu mendalami berbagai jenis tafsir dan juga harus mampu mengidentifikasi kata-kata kunci dalam Al-Qur’an yang merujuk pada tanah. Hal ini penting untuk memastikan kerangka penelitian betul-betul kokoh secara filologis dan tematis,” jelas Dr. Basuki.

Kegiatan ini merupakan bagian dari 14 seri klinik proposal disertasi mahasiswa S-3 Prodi Studi Islam angkatan pertama, sebagai upaya pendampingan akademik dalam membangun kerangka penelitian yang solid, kritis, dan relevan dengan tantangan zaman.

Berita Terbaru