Ponorogo, 23 April 2025 — Program Doktor (S-3) Studi Islam IAIN Ponorogo kembali melanjutkan rangkaian Klinik Proposal Disertasi sesi kelima dengan menghadirkan mahasiswa atas nama Indun Fanani, yang juga merupakan Penyuluh Agama Islam di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Ponorogo. Dalam forum ilmiah ini, Indun mempresentasikan rencana penelitian disertasinya yang mengangkat tema: “Program Kampung Moderasi Beragama di Ponorogo”.
Kegiatan dilaksanakan di Ruang Prodi S-3 Studi Islam lantai 2 Pascasarjana IAIN Ponorogo, pukul 16.00–18.00 WIB. Hadir sebagai ketua sidang adalah Dr. Basuki, M.Ag., selaku Ketua Program Studi S-3 Studi Islam. Prof. Dr. Hj. Khusniati Rofiah, M.Ag. bertindak sebagai penguji sekaligus calon promotor, sementara Dr. Edi Irawan, M.Pd. mengisi peran sebagai sekretaris.
Dalam paparannya, Indun Fanani menjelaskan bahwa kampung moderasi di Ponorogo merupakan proyek sosial keagamaan yang strategis dalam merawat toleransi dan kerukunan di tengah masyarakat multikultural. Penelitiannya akan menelaah bagaimana nilai-nilai moderasi beragama diimplementasikan di lapangan serta menilai efektivitas program tersebut sebagai model pendidikan sosial berbasis nilai Islam wasathiyah.
Prof. Khusniati Rofiah dalam tanggapannya mengapresiasi keberanian tema ini yang sangat kontekstual dan mendukung agenda kebijakan keagamaan nasional. Ia menekankan pentingnya menggunakan pendekatan kualitatif yang mendalam agar realitas sosial kampung moderasi bisa tergambarkan secara utuh.
“Moderasi beragama bukan sekadar jargon, tapi harus dibuktikan melalui kerja nyata di masyarakat. Disertasi ini berpotensi memperkuat argumentasi Islam rahmatan lil ‘alamin di tingkat lokal,” ujar Prof. Khusniati Rofiah.
Dr. Basuki, dalam arahannya, menegaskan bahwa riset-riset bertema sosial-keagamaan berbasis lokal seperti ini sangat dibutuhkan, terlebih oleh para praktisi lapangan seperti penyuluh agama.
“Penelitian ini dapat menjadi jembatan antara teori dan praktik, sekaligus membuka ruang kontribusi akademik bagi kebijakan keagamaan yang lebih berdampak,” ungkapnya.
Sesi klinik ini menjadi bagian dari 14 rangkaian Klinik Proposal Disertasi mahasiswa angkatan pertama Program Doktor (S-3) Studi Islam, yang digelar untuk memastikan kualitas, orisinalitas, dan kontribusi keilmuan dari setiap disertasi yang ditulis.